Kampung Tempen Baru adalah salah satu Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Syiah Utama Kabupaten Bener Meriah dengan jarak tempuh dari Ibu Kota Kecamatan ± 40 km dengan luas wilayah ± 9000 Ha dan didiami oleh 30 kk atau 90 jiwa yang terdiri dari 40 laki-laki 50 jiwa perempuan.
Dari 30 kk tersebut terdapat 2 kk miskin yang sangat membutuhkan berbagai macam bantuan dan pengayoman, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebagaimana kita pahami bahwa dari jumlah penduduk Kampung Tempen Baru adalah bermata pencaharian sebagai petani kebun & Sawah, Tukang, Kuli.
Kampung Tempen Baru Merupakan Pemekaran dari Kampung Goneng pada tahun 2000 bersamaan dengan pemekaran Kampung Tempen Baru, pemekaran Kampung dilakukan karena jarak antar kampung yang sangat sulit di jangkau dan adanya pengesahan langsung dari Pemerintah Tingkat II. Bersamaan dengan pemekaran itu diangkat sebagai Kepala Kampung adalah mantan Kepala Kampung dari Kampung Goneng yang bernama “Surya JN”. Nama Tempen Baru berasal dari bahasa Gayo yang diartikan dalam bahasa Indonesia “Tukang Tempa” karena pada jaman perjuangan kemerdekaan lokasi Tempen Baru merupakan daerah persiapan alat perang bagi pejuang kemerdekaan untuk berperang dengan Belanda.
Pada masa konflik di Aceh, masyarakat Tempen Baru di ungsikan untuk mendapatkan keamanan dari kondisi perang ke Kampung Rata Mulie, sehingga pembangunan tidak dapat dilakukan pada masa konflik, Kampung Tempen Baru menjadi Kampung yang tertinggal, segala sarana dan prasarana termasuk perumahan rusak dimakan usia yang merupakan efek dari konflik. Untuk saat ini Kampung Tempen Baru sangat membutuhkan pembangunan disegala bidang untuk dapat kembali membangun kampung mereka yang tertinggal.
Pemerintahan Kampung Tempen Baru terdapat Sturtur Pemerintahan yang masih sama semenjak masa pemekaran kampung, sampai masa sekarang Kampung Tempen Baru masih di pimpin oleh kepala kampung yang lama yaitu dengan pemilihan kembali kepala kampung. Dari keadaan pembangunan Kampung Tempen Baru masih tergolong masyarakat miskin yang dipandang dari kebutuhan primer, skunder dan tersier.